Sunda VS Jawa
Hai there... apa kabar? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin....
Well, aku harusnya nenyelesaikan post cerita soal Haris dan Athaya, tapi.... hahahha I don't know why I am so stuck, dan begitu malas nulisnya. So, itu nanti aja ya.
Hari ini aku mau sedikit berbagi pendapat aku soal orang sunda versus orang jawa, dalam hal "PERNIKAHAN". As you know kalau ada mitos yang menyebutkan bahwa orang sunda itu gak boleh nikah sama orang jawa, pamali!
Guys, please. For me, marriage isn't about what our oldest people says. Pernikahan itu bukan tergantung pada seperti apa sejarah antar suku menurutku. Pernikahan menurutku ada pada rasa saling percaya. Kalau kamu dari awal sudah mempercayai bahwa pernikahan Sunda-Jawa itu gak bakalan berhasil, so whatever you fight for it, you can't make it. Karena kamu sendiri gak percaya sama keberhasilan masa depanmu. :)
Sekarang kenapa sih banyak orang bercerai? Salah satunya menurutku adalah rasa tidak saling percaya. Curiga mulu sama pasangan, apa-apa dibaperin, terus aja berantem, keseringan kayak gitu capek, minta cerai. You think that because you are have a Sundanese-Javanenes Marriage Relationship?? For God shake. Itu bisa aja terjadi pada orang-orang yang berasal dari suku manapun.
Kamu gak bisa mendiskriminasikan suatu hubungan hanya karena kamu berasal dari suku yang notabene sejarah hubungannya di masa lalu tidak baik.
Pernikahan itu menurutku adalah tentang bagaimana kita bisa percaya pada pasangan kita, tahu hak dan kewajiban kita, tahu pasti apa tugas-tugas kita. Dan yang paling penting adalah, tahu alasan kenapa kita menikah.
Karena banyak diluar sana, mereka yang juga berasal dari Sunda-Jawa, memiliki pernikahan yang harmonis. So, please... open your mind.
Yogyakarta, 29 Agustus 2018
di tulis dalam rangka meluruskan niat.
09.50 WIB
Komentar
Posting Komentar