Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Secangkir Kopi dan Seteguk Rindu

Hujan, Kopi, Buku dan Kamu. Adalah hal-hal yang tidak pernah membuatku jemu. Suara hujan di sore ini misalnya. Beruntung sekali aku bisa mencium aroma hujan pertama di bulan November bersama laki-laki yang selalu bertanya dimana aku meletakkan barang-barang pribadinya. Ini minggu ketiga kami hidup bersama. Entah apa yang dia perbuat sampai-sampai aku bersedia mendampingi si pelupa ini. Aku rasa saat itu aku sedang tidak sadar diri. “Yang penting aku gak lupa dimana nyimpen hati aku.” begitu selalu dia berkilah. Dia mengatakan itu dengan raut wajah serius, serta tatapan mata tajam kearahku dari jarak yang entah berapa milimeter. Kemudian disusul dengan kalimat “Dan yang paling penting aku gak lupa pada perempuan mana aku harus mendaratkan bibirku.” Aroma kopi selalu tercium darinya setiap kali kami berdekatan. Aroma yang sama seperti sore ini. Aku sedang membaca buku, ketika dua cangkir kopi mendarat di meja bundar tempat kami duduk bersantai di halaman belakang, berte...

Menenggelamkan Senja

Senja terakhir baru saja pergi. Kita melewatkannya dengan sia-sia. Tak ada lagi senyumanmu yang bisa aku nikmati. Tak ada lagi aku yang bisa memberimu banyak cinta. Senja terakhir ini kita lewatkan dengan percuma. Duduk berdua di meja yang sama. Sesekali saling diam, sesekali saling bicara. Sesekali, saling menatap mata. Sore ini kita bersama senja yang perlahan bergerak memutar. Tak ada kata-kata perpisahan yang mampu aku ucapkan dengan benar. Aku melirik pada sudut bibirmu yang sedari tadi bungkam. Katakan sesuatu, batinku. Sampai senja habis diseret waktu, kamu masih diam. Aku beranjak, lidahmu masih kelu. Sore ini senja pergi berganti malam, diikuti detik yang berganti jam. Aku duduk ditemani riuhnya suara burung-burung hantu. Membawakan kabar bahwa sebentar lagi rindu akan menyerbu. Bercanda! Mana bisa secepat itu? Tanyaku. Bahkan bertemu dengannya saja belum genap 24 jam berlalu. Jangan mengelak! Katanya. Nona, dari semua ini perasaanmulah yang tak pernah bisa kau tolak...